Rabu, 29 Februari 2012

Keturunan De Pasek Lurah Kubayan

Adapun De Pasek Lurah Kubayan di Banjar Kubayan, Desa Nyambu, Tabanan, pada hari Senin Umanis, Wara Sungsang, Sasih Karo, tahun Caka 1257 oleh Raja Bali Sri Gajah Waktra (Sri Asta Sura Ratna Bumi Banten)  diangkat Amancabhumi (setingkat Gubernur) menguasai wilayah Bayad sampai dengan Wangaya, dan menduduki jabatan Kubayan di Batukaru dan Penulisan Selisihan Taro. (terungkap dari sejarah yang tercantum antara lain pada ‘Purana Pura Besakih’ di mana pada bulan Juli tahun 1335 Masehi Raja Sri Aji Gajah Waktra melantik di Pura Besakih para pembantu Raja yang disebut ‘Manca’ (setingkat Gubernur sekarang) beragama Siwa-Bodha, dengan gelar Kiyai. Beliau para Manca itu, antara lain: Kiyai Agung Pangeran Tohjiwa, Kiyai Agung Smaranatha, Kiyai Pangeran Bendesa Mas, dan Kiyai Agung Kubayan) dengan tugas selaku pengempon Pura Batukaru berkedudukan di Banjar Bendul, Desa Wangayagde, Tabanan.
De Pasek Lurah Kubayan setelah berada di Banjar Bendul, Desa Wangaya gde menurunkan seorang anak laki-laki bernama Pasek Kubayan dan tetap tinggal di Banjar Bendul, Desa Wangayadge

sumber : 1. http://stitidharma.org/gelar-kiyai-mulanya-dari-bali/#more-450
              2. http://www.scribd.com/chrisgerald/d/40218982-BABAD-PASEK-GELGEL
              3. http://pekandelanbongliinfo.blogspot.com/2011/02/pura-batukaru.html

Selasa, 28 Februari 2012

Keturunan Mpu Ragarunting

Mpu Ragarunting (putra kelima dari Bhatara Mpu Gnijaya), dari perkawinannya dengan putri Mpu Wira Tanakung menurunkan seorang putra laki-laki, yang sesudah menempuh acara dwijati, bergelar Mpu Wirarunting alias Mpu Paramadhaksa. Kemudian Mpu Wirarunting menikah dengan Ni Made Dewi, dan menurunkan dua orang putra laki- perempuan. Yang sulung laki-laki bernama Mpu Wiraragarunting, dan adik  perempuannya bernama Ni Ayu Wirarunting. Selanjutnya Mpu Wiraragarunting kawin dengan Ni Ayu Wetan, kemudian dari daerah Tumapel pindah ke kerajaan Majapahit. Disana Mpu Wiraragarunting menurunkan tiga orang putra laki-laki. Yang sulung  Pasek Lurah Tuttwan, yang kedua bernama De Pasek Lurah Kubayan, dan yang bungsu bernama De Pasek Lurah Salahin. Semula ketiganya ikut ayahnya di daerah Kerajaan Majapahit, kemudian mereka dari KerajaaN Majapahit pindah ke Bali dan bertempat tinggal terpisah sebagai berikut : 
1.De Pasek Lurah Tuttwan bertempat tinggal di Bukit   Buluh, daerahKlungkung. 
2.De Pasek Lurah Kubayan bertempat tinggal di Banjar Kubayan Mundeh, Desa Nyambu, Daerah Tabanan. 
3.De Pasek Lurah Salahin bertempat tinggal di Banjar Kaja, Desa Suwat,Daerah Gianyar

sumber : http://www.scribd.com/chrisgerald/d/40218982-BABAD-PASEK-GELGEL